.. menilai sebuah kejujuran ..
KEJUJURAN ..
adalah tanda bukti keimanan. Orang mukmin pasti jujur. Kalau
tidak jujur, keimanannya sedang diserang penyakit munafik.
Suatu ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: “Apakah mungkin seorang mukmin itu kedekut?”
Baginda menjawab: “Mungkin saja.” Sahabat bertanya lagi: “Apakah
mungkin seorang mukmin bersifat pengecut?” Rasulullah SAW menjawab:
“Mungkin saja.” Sahabat bertanya lagi: “Apakah mungkin seorang mukmin
berdusta?” Rasulullah SAW menjawab: “Tidak.” (HR Imam Malik dalam kitab
Al-Muwaththa’)
Apa yang boleh dipelajari daripada hadis ini ialah seorang mukmin tidak mungkin melakukan pembohongan.
Kejujuran adalah pangkal semua perbuatan baik manusia. Tidak ada perbuatan dan ucapan baik kecuali kejujuran.
Oleh sebab itu, Allah menyuruh orang-orang mukmin agar selalu berkata
benar dan berlaku jujur. Ini diperintah oleh Allah melalui firman-Nya
yang bermaksud:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang jujur dan benar. (al-Ahzab: 70)
Rasulullah SAW bersabda:
“Kamu semua wajib bersikap jujur kerana kejujuran akan membawa kepada
kebaikan dan kebaikan akan membawa kepada syurga”. (HR Ahmad, Muslim,
at-Tirmizi, Ibnu Hibban)
Kejujuranlah yang menjadikan Ka’b bin
Malik mendapat keampunan langsung dari langit sebagaimana Allah jelaskan
dalam surah at-Taubah. Kejujuranlah yang menyelamatkan bahtera
kebahagiaan keluarga dan kejujuran pulalah yang menyelamatkan seorang
Muslim daripada seksa api neraka di kemudian hari.
Kejujuran
adalah tiang agama, sendi akhlak, dan pokok kemanusiaan manusia. Tanpa
kejujuran, agama tidak lengkap, akhlak tidak sempurna, dan seorang
manusia tidak sempurna menjadi manusia.
Di sinilah pentingnya kejujuran bagi kehidupan. Rasulullah SAW bersabda:
“Tetap berpegang eratlah pada kejujuran. Walau kamu seakan-akan melihat
kehancuran dalam berpegang teguh pada kejujuran, tapi yakinlah bahwa di
dalam kejujuran itu terdapat keselamatan.” (HR Abu Dunya)
:: mawar addin ::
No comments:
Post a Comment